Ada dua penyebab utama stroke yakni pembuluh darah arteri yang tersumbat atau stroke iskemik, dan kebocoran hingga pecahnya pembuluh darah yang dikenal stroke hemoragik. Beberapa orang mungkin hanya mengalami gangguan sementara aliran darah ke otak, yang dikenal sebagai transient stroke, tidak menyebabkan gejala bertahan lama.
Apa saja gejalanya?
- Kelemahan atau mati rasa tiba-tiba di satu sisi tubuh.
- Kesulitan bicara atau kebingungan tiba-tiba.
- Kesulitan melihat secara tiba-tiba di salah satu atau kedua mata.
- Tiba-tiba pusing, kesulitan berjalan, atau kehilangan keseimbangan.
- Sakit kepala parah tiba-tiba, tanpa penyebab yang diketahui.
Siapa saja yang berisiko mengalami stroke?
Ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih mungkin terkena stroke, salah satu yang perlu diperhatikan adalah gaya hidup. Gaya hidup seperti minum alkohol hingga penggunaan obat-obat terlarang bisa meningkatkan risiko stroke.
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Kurang aktivitas fisik
- Minum minuman keras
- Penggunaan obat-obatan terlarang
Selain gaya hidup, ada faktor risiko medis yang perlu diperhatikan.
- Tekanan darah tinggi
- Merokok atau menjadi perokok pasif
- Kolesterol tinggi
- Diabetes
- Penyakit kardiovaskular, termasuk gagal jantung, infeksi jantung atau irama jantung yang tidak normal, seperti fibrilasi atrium
- Riwayat stroke pribadi atau keluarga, serangan jantung, atau serangan iskemik transien
- Infeksi COVID-19.
Sumber Foto : Hermina Hospital