Menurut Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mata uang negeri paman Sam menguat karena adanya rencana stimulus lanjutan yang mau disebar Presiden AS Joe Biden. Jumlahnya dua kali lipat dari stimulus untuk para pekerja yang sebelumnya disebar pemerintah AS.
Percepatan rencana stimulus utama yang memicu inflasi di AS dan meningkatkan yield obligasi di AS. Saat ini Presiden Joe Biden mau membayar rencana infrastruktur sebesar US$ 3-4 triliun.
Meningkatnya yield obligasi di AS mampu mengundang investor untuk menyuntik dananya. Dengan yield yang naik, maka harga bond atau obligasi jadi rendah, dan diminati investor.
Hingga saat ini ekonomi Indonesia belum bisa tumbuh dengan baik dibandingkan AS. Data ekonomi yang lesu membuat investasi ke mata uang rupiah masih belum diminati.
Sumber Foto : Kompasiana