Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti menerangkan 19 kasus varian baru COVID-19 telah masuk ke Ibu Kota. Sebagian besar dari mereka yang terpapar virus tersebut adalah pekerja migran. Widyastuti menyebut 5 dari 19 orang tersebut merupakan warga negara Indonesia. Saat ini kelima orang tersebut telah dinyatakan sembuh.
Lantas seperti apa virus baru varian Alpha, Beta, Delta?
- Virus varian Alpha ini ditemukan pertama kali di Inggris. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio mengungkap pada awal Maret kemarin kalau Corona varian B117 atau Alpha asal Inggris sudah ditemukan di DKI Jakarta. Merebaknya kasus Corona B117 memicu peningkatan kapasitas WGS, termasuk dari Eijkman. Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular dr Siti Nadia Tarmizi menyebut tidak ada bukti kalau varian Corona B117 lebih ganas dibandingkan dengan varian yang mendominasi sebelumnya.
- Varian beta merupakan virus asal Afrika Selatan. Awal Mei kemarin ada 1 kasus Corona mutasi Afrika Selatan di Bali. Dan, kini terkonfirmasi juga ada di Jakarta. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta supaya masyarakat lebih mewaspadai varian mutasi Corona baru yang penularannya lebih tinggi. Berdasarkan data yang dipublikasi oleh ZOE COVID Symptom Study, mengungkapkan setidaknya 15 gejala yang mungkin disebabkan varian baru virus Corona Afrika Selatan.
- Corona varian delta ini pertama kali ditemukan di India. Varian baru Corona itu lalu diteliti oleh ahli epidemiologi asal Inggris dan diberi nama varian B1617.2. Varian delta ini disebut 60 persen lebih mudah menular dibandingkan varian Alpha atau B117 yang pertama kali ditemukan di Inggris.
Sumber Foto : Tokopedia