Seperti dilansir dari Very Well Mind, saat berbicara dengan orang terdekat kita cenderung masih memikirkan citra yang ada pada diri kita, sehingga ada beberapa momen di mana lebih memilih untuk membatasi diri saat bercerita. Berbeda halnya saat kamu memilih untuk curhat ke psikolog. Rasa khawatir dan pencitraan terhadap diri cenderung lebih kecil. Kamu pun akan merasa bebas dan bisa lebih jujur saat bercerita tentang apa yang tengah dirasakan.
Selanjutnya saat curhat sama sahabat atau orang terdekat, tak jarang kamu akan mendapatkan respon ataupun jawaban yang sebenarnya terasa kurang nyaman untuk didengar. Momen curhat kamu pun akan menjadi percakapan dua arah yang tak jarang juga justru berbalik menjadi mereka yang bercerita.
Teman ataupun sahabat cenderung tidak objektif atau netral. Mereka punya suatu hal yang dipertaruhkan dalam hidup kamu. Baik itu pandangan, kebutuhan, dan juga pendapat yang tak jarang akan diungkapkan secara tak sadar.
Psikolog, psikiater, terapis, dan tenaga profesional di bidang ini paling tepat untuk dipilih sebagai tempat menuangkan segala keluh kesah karena mereka telah terlatih. Bahkan untuk mendapatkan lisensi ataupun berada di profesi yang menangani kesehatan mental ini, mereka harus melalui proses yang panjang dan pendidikan khusus.
Sumber Foto : Nusa Bali