Adakah obat di dunia yang dapat melawan penyakit sambil membantu membakar lemak dan membentuk otot tanpa efek samping? Jika ada obat seperti itu, Anda pasti akan meminumnya dengan senang, bukan? Ada obat-obatan dengan semua keunggulan tersebut, namun cara untuk mendapatkan khasiatnya bukan melalui minum, melainkan melalui minum. Ya, maksud saya olahraga.
Banyak orang yang sudah mengetahui bahwa olahraga dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit kronis, namun sedikit orang yang mengetahui bahwa olahraga juga dapat meringankan gejala penyakit yang sedang mereka derita.
Meski secara umum siapa pun bisa berolahraga, jika Anda menderita penyakit tertentu, disarankan agar Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berolahraga. Beberapa penyakit yang perlu mendapat perhatian saat berolahraga antara lain tekanan darah tinggi, jantung, dan diabetes. Hal ini terutama berlaku jika Anda berencana melakukan olahraga berdampak tinggi.
Seperti yang telah disebutkan di atas, beberapa penyakit dapat meredakan gejalanya melalui olahraga. Berikut 7 penyakit atau gejala yang bisa dilawan lewat olahraga:
1. Diabetes Tipe 2
Berolahraga pada penderita diabetes tipe 2 dapat membantu mengatur kadar gula darah. Dalam berbagai penelitian disebutkan, latihan fisik dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga kadar gula darah dapat lebih terkontrol.
2. Asma
Olahraga teratur dapat membantu mengurangi keparahan serangan asma, terutama pada asma berulang. Meskipun setiap pasien asma memiliki toleransi yang berbeda terhadap olahraga, sebagian besar pasien asma akan mendapatkan manfaat dari olahraga intensitas tinggi.
Jika Anda masih ragu tentang olahraga yang tepat untuk penyakit asma Anda saat ini, cobalah berkonsultasi dengan dokter.
3. Penurunan Gairah Seksual
Olahraga bisa membantu meningkatkan gairah seksual pada pria dan wanita. Dalam sebuah penelitian, pria paruh baya mengaku lebih puas dengan kehidupan seksnya setelah sembilan bulan rutin berolahraga.
Studi pada wanita menunjukkan hasil yang serupa. Wanita yang biasa bersepeda selama 20 menit menunjukkan gairah seksual yang lebih tinggi setelah menonton film dewasa, namun hal sebaliknya ditemukan pada wanita yang tidak berolahraga.
Manfaat psikologis dari olahraga, seperti meningkatkan kepercayaan diri, juga dapat membantu meningkatkan kepuasan seksual.
4. Insomnia
Hubungan antara olahraga dan kualitas tidur tidaklah mengherankan. Olahraga tidak hanya membantu kita meningkatkan kualitas tidur, tetapi kurang tidur juga dapat memengaruhi kemampuan kita untuk berolahraga keesokan harinya.
Manfaat berolahraga selama insomnia tidak segera tersedia. Dalam sebuah penelitian, penderita insomnia baru bisa mendapatkan manfaat olahraga setelah empat bulan.
5. Depresi
Salah satu masalah yang dihadapi penderita depresi adalah kurangnya motivasi untuk melakukan sesuatu. Namun, jika kita bisa memaksa orang yang depresi untuk berolahraga, gejala depresi yang mereka alami akan berangsur-angsur berkurang.
Olahraga bisa meredakan gejala kecemasan dan depresi, karena tubuh memproduksi banyak endorfin selama berolahraga. Setelah berolahraga, hormon ini akan mendatangkan kesenangan dan kenyamanan.
6. Pikun
Anda mungkin sudah tahu bahwa olahraga bisa mencegah demensia. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke otak, yang dapat memulihkan memori otak. Otak dengan suplai darah yang cukup dapat meningkatkan kewaspadaan dan daya ingat.
7. Hot Flashes
Wanita yang memasuki masa menopause biasanya mengalami keluhan ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita menopause yang berolahraga secara teratur selama empat bulan mengakui bahwa semburan panas secara bertahap menurun.
Kontributor: Azkiyatul Qotrunnada Aulia Putri