Pihak yang ramai digunakan untuk mengantarkan para pemudik adalah travel gelap, dimana ia beroperasi saat ada larangan mudik diberlakukan. Mereka secara diam-diam mempromosikan jasa angkutan mudik saat dilarang, dan memungut tarif yang lebih tinggi jika dibanding angkutan konvensional.
Banyaknya sopir travel mengakui bahwa kebutuhan hidup keluarga harus dicukupi, sedangkan mudik dilarang dan akhirnya memilih menjadi sopir travel gelap saat mudik Lebaran.
Adanya larangan mudik memang membuat para penumpang sangat sepi, bahkan tidak ada sama sekali. Para sopir menyadari bahwa risiko saat menjadi travel gelap cukup besar. Mulai dari mobil dikandangkan dan juga penjatuhan sanksi berupa denda.
Sumber Foto : Medium