Pada awal pandemi, instalasi aplikasi meningkat akibat masyarakat yang mencari cara menghabiskan waktu selama pemberlakukan pembatasan kegiatan, yang mengharuskan masyarakat beraktivitas dari rumah.
Kini, dengan semakin banyaknya masyarakat yang telah menerima vaksin sehingga pemerintah berbagai negara melonggarkan regulasi pembatasan tersebut, instalasi aplikasi di platform Google dan Apple mengalami penurunan sekitar 1,2 persen dan 2,1 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, pendapatan aplikasi justru mengalami peningkatan. Pengguna smartphone menghabiskan sekitar USD33,6 miliar (Rp479,5 triliun) di Google Play Store dan Apple App Store selama kuartal yang berlangsung dari bulan Juli hingga September lalu di aplikasi, pembelian dalam aplikasi atau in-app purchase dan berlangganan.
Angka tersebut mengindikasikan peningkatan sebesar 15,1 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan biaya sebesar USD29,2 miliar (Rp416,7 triliun). Peningkatan ini mengalami perlambatan, sebab pada tahun 2020, terjadi peningkatan sebesar 32 persen terkait pengeluaran untuk kuartal yang sama.
Data dari SensorTower menampilkan bahwa TikTok menjadi aplikasi dengan pendapatan tertinggi secara global di kedua toko aplikasi pada Q3. TikTok baru-baru ini menorehkan prestasi instalasi total sebanyak tiga miliar instalasi.
Sumber Foto : BBC