Kontrasepsi menjadi metode atau alat terbaik untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. Penggunaan kontrasepsi ini akan mencegah sel telur dan sel sperma yang menjadi penyebab kehamilan untuk bertemu dan bergabung.
Bagi pasangan yang belum berencana memiliki buah hati atau sudah tidak ingin menambah anak, penggunaan kontrasepsi ini baik untuk dilakukan. Namun terkadang, walau sudah terencana dengan penggunaan kontrasepsi, kebobolan atau kehamilan yang tidak direncanakan masih sering saja terjadi.
Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, FFAG mengungkapkan mengapa kehamilan yang tidak direncanakan masih sering terjadi.
Dalam bincang bersama Tim Beautynesia, ia mengatakan jika masih ada angka kegagalan sekitar 1% atau kurang dalam penggunaan kontrasepsi yang kini beredar di masyarakat.
Ia pun menambahkan, dari apapun metode kontrasepsi yang dilakukan, hal tersebut pasti saja akan menyumbang angka kegagalan dan menyebabkan terjadinya kehamilan.
Di akhir perbincangan, dr. Dinda pun kembali menyinggung soal kepatuhan penggunanya. Jika pengguna kontrasepsi tersebut tidak patuh pada aturan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka kemungkinan terjadinya kehamilan sangat besar.
Sumber Foto : Halodoc