Angka USD 42 ribu adalah harga terendah Bitcoin sejak tanggal 7 Agustus. Sedangkan nilai tertinggi dalam 6 bulan tercapai di 6 September di mana harganya sempat terkerek sampai USD 52.000.
Selain Ether, harga uang kripto lain termasuk Cardano dan Solana ikut terdampak Seperti dikutip detikINET dari Euro News, salah satu penyebab harga uang kripto tumbang massal ini adalah kabar kurang mengenakkan dari China.
Seperti diberitakan, perusahaan propert Evergrade terancam kolaps dengan utang diperkirakan USD 300 miliar. Harga sahamnya di bursa Hong Kong pun menurun 20%. Nah, ada kecemasan kolapsnnya Evergrand akan berdampak pada banyak hal termasuk uang kripto seperti Bitcoin sehingga ramai-ramai dijual oleh pemiliknya.
Selain itu, ada kabar bahwa regulasi mata uang kripto bakal makin ketat “Baik para institusi maupun ingin mendapatkan uang tunai. Banyaknya Bitcoin dijual adalah hal menarik karena saya kira banyak kaitannya dengan apa yang terjadi di Asia,” kata Tom Lee, analis dari Fundtstrat.
Menurut perhitungan Forbes, kapitalisasi pasar kombinasi mata uang kripto dunia telah turun USD 2,62 triliun atau lebih dari 10%. Apalagi kejadian tidak menguntungkan terkait Bitcoin juga muncul di El Salvador.
Seperti diberitakan, negara itu telah memutuskan untuk mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah bagi warganya. Akan tetapi banyak gangguan terjadi, misalnya protes dari warga dan layanan dompet digital juga sempat dihentikan lantaran ada gangguan.
Sumber Foto : VOI