Pakar penyakit menular dari University of Maryland, AS Dr Faheem Younus mengkritik kegiatan penyemprotan disinfektan di jalanan yang masih dilakukan Indonesia adalah sia-sia. Dr Faheem Younus diminta membeberkan bukti-bukti akademik atas pernyataannya tersebut.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, tak mau bila Indonesia hanya bergantung pada pendapat pakar dari AS. “Jangan misalnya nanti ujung-ujungnya semua yang kita lakukan dianggap salah dan kita manut saja sama orang-orang luar,” imbuh Saleh. Saleh meyakini kegiatan penyemprotan disinfektan di jalanan bermanfaat agar virus tidak menyebar ke mana-mana. Namun, lanjut Saleh, tetap diperlukan bukti akademik.
Dr Faheem Younus menyoroti kegiatan penyemprotan disinfektan di jalan-jalan yang dilakukan di Indonesia. Menurutnya, penyemprotan itu sia-sia karena membuang energi dan uang. Saleh juga mengkritik dr Faheem Younus berpendapat lewat Twitternya dan hanya menjelaskan beberapa kalimat. Saleh tetap bersikukuh dr Faheem Younus harus membeberkan bukti akademik.
Penyemprotan disinfektan di jalanan dan lingkungan luar ruangan memang bukan fenomena Indonesia saja. Di India, Meksiko, hingga Turki juga demikian. Kendati demikian, kegiatan ini masih dilakukan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah menyatakan bahwa penyemprotan jalan dengan disinfektan adalah cara konyol untuk menghindari penularan virus Corona. Penyemprotan jalanan menggunakan disinfektan dinilai WHO tidak ada gunanya.
Sumber Foto : Detik.com