Ketika mengalami stres, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol. Kortisol menyebabkan bagian otak yang disebut hipotalamus menghasilkan hormon pelepas kortikotropin (CRH). CRH dianggap sebagai perangsang pelepasan minyak kelenjar sebaceous di sekitar folikel rambut. Produksi minyak yang berlebih oleh kelenjar ini akan menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Selain itu, stres berpotensi melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang lemah dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus dan kulit yang dikenal sebagai disbiosis. Ketidakseimbangan ini terjadi pada kulit yang dapat menyebabkan kemerahan atau ruam. Stres diketahui dapat memicu atau memperburuk beberapa kondisi yang dapat menyebabkan ruam.
Stres memang bisa dialami siapa saja. Dalam tahap yang lebih serius, stres bisa memberikan dampak pada kondisi kesehatan. Stres berlebih yang berisiko depresi akan mengakibatkan dampak negatif pada sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Sumber Foto : Halodoc