Jusuf Kalla (JK) kembali mengungkapkan keresahannya seputar kiprah para buzzer di tanah air.
JK mengakui buzzer sengaja hadir dan mendapat ruang dalam kampanye pemilu untuk menyampaikan segala hal positif kandidat yang sedang didukungnya. Akan tetapi, di satu sisi yang lain mereka juga dipersiapkan untuk mengkritisi kekurangan para kandidat lain yang menjadi lawannya.
Seharusnya kerja mereka berhenti setelah pemilu selesai karena suda ada pihak yang menjadi pemenangnya. Tapi yang terjadi kemudian justru menjadi geng yang terus dipelihara dan dibayar untuk mencecar siapa yang mengkritik.
JK menambahkan bahwa media massa juga sebaiknya tidak lagi ikut memberi ruang bagi para buzzer.
Sumber Foto : RMOLBengkulu.com