Pemilik akun Twitter publik kerap dipusingkan oleh pengikut, sebab akun publik artinya semua pengguna platform dapat mengikuti dan melihat unggahan mereka. Terkadang, pengikut memanfaatkannya untuk mencari celah melakukan tindak kejahatan atau menyebarkan spam.
Akibatnya, pengguna harus mengubah profil menjadi private atau menghapus pengikut bermasalah dengan memblokir mereka. Namun, memblokir seseorang terkadang dapat memicu konsekuensi negatif.
Salah satunya yaitu pengguna tersebut menciptakan akun baru untuk melakukan kekerasan verbal kepada pengguna atau meminta pengikut untuk berkomentar pada unggahan dengan cara tidak baik atau mengacu pada kekerasan verbal.
Twitter mengumumkan pihaknya tengah menggulirkan alat untuk platform miliknya versi web, memungkinkan pengguna menghapus pengikut dari daftar pengikut mereka tanpa perlu melakukan pemblokiran.
Sebagai informasi, Twitter mulai menguji alat ini pada bulan lalu, dan alat ini memiliki sejumlah kekurangan yaitu jika pengguna lain tersebut mengunjungi akun dan menemukan bahwa mereka tidak lagi jadi pengikut, maka mereka dapat dengan mudah mengikuti akun kembali, kecuali pengguna memutuskan untuk menjadi akun privat.
Twitter menyebut bahwa pihaknya tidak akan memberitahukan pengguna jika dihapus dari daftar pengikut, namun berbagai pihak meyakini bahwa pengikut yang memiliki niat jahat tidak akan membutuhkan waktu lama untuk menyadari hal tersebut.
Sumber Foto : SINDO