Airbnb membukukan kerugian USD 3,89 miliar atau di kisaran Rp 55 triliun pada kuartal IV 2020. Selain karena pandemi, kerugian itu sebenarnya banyak dipengaruhi oleh ongkos yang berkaitan dengan proses IPO tahun silam.
Pendapatan Airbnb turun 22% menjadi USD 859 juta dari sebelumnya USD 1,11 miliar.
Akibat pandemi tentu operasional bisnis Airbnb sebagai penginapan online terus terdampak yang memyebabkan kerugian luar biasa besar. Akan tetapi kabar baiknya performa Airbnb disebut lebih baik dari pesaing.
Ketika travelling sudah kembali pulih, mereka yakin akan terlihat berbeda dari sebelumnya. Dipastikan mereka akan membentuk banyak perubahan. Perbedaan terbesar mungkin soal fleksibilitas.
Sumber Foto : Tek.id