Seseorang dengan sistem imun yang baik umumnya hanya akan mengalami gejala ringan dan cepat pulih dari sakit. Bahkan ada pula penyintas COVID-19 yang tak mengalami gejala atau istilah umumnya OTG (orang tanpa gejala).
Namun tak sedikit pula yang rentan menderita gejala sedang hingga berat, bahkan sampai kritis. Pasien COVID-19 dengan gejala sedang atau berat biasanya memiliki komorbid (penyakit penyerta) atau sistem imun tubuhnya lemah sehingga lebih sulit melawan virus.
Seperti apa ciri-ciri tubuh dengan daya tahan tubuh lemah?
- Sakit flu dengan gejala demam, pilek dan batuk umum dialami banyak orang. Normalnya orang dewasa akan mengalami flu sedikitnya dua hingga tiga kali dalam setahun dan biasanya akan sembuh dalam 10 hari dengan konsumsi obat dan asupan nutrisi yang baik. Tapi jika kamu terserang flu hingga lebih dari tiga kali dan tak kunjung sembuh, ditambah lagi disertai gejala lain seperti infeksi sinus dan telinga, maka bisa jadi ada masalah dengan daya tahan tubuh.
- Sering lelah dan susah tidur. Tidur yang cukup 7-8 jam sehari secara teratur bisa membantu memperkuat daya tahan tubuh. Sebab saat tidur, tubuh memproduksi melatonin, hormon penting yang jadi perantara terbentuknya sistem imun yang baik.
- Stres bisa melemahkan daya tahan tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan siswa yang stres karena menghadapi ujian, sistem imunnya melemah selama periode ujian.
- Diare yang kronis bisa mengindikasikan lemahnya daya tahan tubuh. Jika sering diare, biasanya disebabkan adanya infeksi parasit pada sistem pencernaan, yang diakibatkan ketidakmampuan sistem imun melawan virus atau bakteri.
- Ketika kadar gula darah tinggi, sel darah putih yang melawan penyakit jadi kurang berfungsi dan sistem imun pun kehilangan kemampuan untuk memerangi patogen yang merusak. Efektivitas sel darah putih melawan penyakit bisa berkurang hingga 50 persen hanya dua jam setelah konsumsi gula berlebihan.
Sumber Foto : Detik.com