Awal 2020, tak ada yang menyangka bahwa wabah virus corona akan mengubah semua rencana. Ada yang kondisinya langsung berubah 180 derajat karena terkena PHK. Ada yang harus mengubah rencana liburan, dan lain-lain. Melihat apa yang terjadi saat ini, penting untuk kembali melihat strategi investasi. Pastikan Anda telah memiliki investasi yang bisa dijadikan pegangan di masa depan, termasuk jika terjadi krisis yang tak terduga seperti yang terjadi sekarang.
Upayakan tetap berinvestasi meski dalam situasi krisis. Tak masalah jika angka atau jumlah uang yang diinvestasikan berkurang dan tak seperti dalam situasi normal. Sepanjang masih berpenghasilan, tak ada alasan untuk menghentikan investasi di saat krisis. Kalau terkena risiko COVID-19 akan ditanggung pemerintah. Kalau sakit ada BPJS atau asuransi, maka seharusnya alokasi investasi tidak berkurang, tetapi hanya nilainya yang mengecil. Dengan catatan, masih tetap berpenghasilan.
Bagi siapa pun yang khawatir kehilangan pekerjaan pada situasi saat ini, hal terakhir yang mereka inginkan adalah menginvestasikan uang yang nantinya mereka butuhkan untuk masa depan. Kekhawatiran yang muncul merupakan hal yang wajar. Yang perlu diingat, menyeimbangkan kebutuhan Anda terhadap uang tunai hari ini dengan kebutuhan Anda saat tak lagi berpenghasilan. Bagi mereka yang masih memiliki alokasi uang untuk investasi, saat ini adalah peluang yang baik.
Tips investasi saat pandemi virus corona.
1. Kumpulkan uang tunai yang Anda miliki pada tabungan atau aset likuid lainnya. Dengan uang tunai yang Anda miliki, Anda bisa memanfaatkannya ketika pasar saham turun lagi. Phil menyebutkan, ini adalah peluang terbaik untuk berinvestasi dalam 10 tahun terakhir. Maka, siapa saja harus bergerak cepat dalam mengambil keputusan terkait investasi.
2. Mengetahui bagaimana pandemi virus corona berpengaruh pada industri. Ada perusahaan dalam bisnis tertentu yang justru mendapatkan peluang besar seperti bisnis penjualan makanan, alat medis, dan produk pembersih. Anda bisa mempertimbangkan untuk mempelajari industri perjalanan dan bahan makanan. Dengan demikian, Anda tahu di mana yang tepat untuk berinvestasi. Phil menekankan, cari perusahaan yang benar-benar Anda ketahui sehingga memahami dampak potensial pada industri tersebut.
Kontributor: Ariska Fardhini