Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat aktivitas masyarakat dibatasi. Mobilitas warga DKI Jakarta selama PPKM darurat pun berkurang drastis. Tapi, di pemukiman naik.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, berdasarkan pengamatan pihaknya pada 3-7 Juli 2021 mobilitas masyarakat di area permukiman mengalami peningkatan 10,20 persen dibanding PPKM Mikro 5-9 Juni 2021. Selain itu, mobilitas warga Jakarta di area lain mengalami penurunan.
Syafrin mengatakan, untuk volume lalu lintas (lalin) di Jakarta turun lebih dari 60% pada PPKM Darurat 3-11 Juli 2021. Penurunan volume lalu lintas di Jakarta pada 3-11 Juli 2021 dibanding saat PPKM Mikro pada 5-13 Juni 2021 mencapai 61,76%.
Berdasarkan pantauan tingkat kemacetan Jakarta yang dicatat TomTom, volume lalu lintas di Jakarta saat ini 31% lebih lancar daripada rata-rata kondisi normal. TomTom menampilkan, tingkat kemacetan di Jakarta saat ini hanya 7%. Padahal sebelum pandemi pada tahun 2019 di hari dan jam yang sama tingkat kemacetan di Jakarta bisa mencapai 58%.
Selama PPKM Darurat yang berlangsung sejak 3 Juli 2021, TomTom mencatat tingkat kemacetan Jakarta turun hingga lebih dari 80% jika dibandingkan dengan kondisi normal pada tahun 2019.
Sementara itu, Dishub DKI Jakarta juga mencatat jumlah kendaraan yang diputarbalikkan di 11 titik perbatasan Jakarta selama PPKM darurat dengan jumlah sebanyak 318.779 kendaraan.
Jumlah penumpang harian angkutan umum juga turun 46,66%. Saat ini, penumpang harian angkutan umum perkotaan hanya 515.137 orang per hari.
Penumpang harian angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) turun 59,12%. Setelah PPKM darurat penumpang angkutan AKAP hanya 2.195 orang per hari.
Sumber Foto : Tempo.co