Jajaran pemerintah Myanmar diambil dan di tahan oleh militer yang kemudian di anggap sebagai kudeta. Semua akses komunikasi telah lumpuh seperti Radio, Telepon, siaran Televisi dan Internet.
Kondisi sekarang bahwa antrian warga di ATM mulai mengular, serta Panic Buying mulai terjadi di ibukota dan sekitarnya. KBRI di Myanmar meminta seluruh warga Indonesia untuk sementara tinggal di rumah hingga situasi menjadi jelas.
Dilaporkan Jalan menuju bandara juga sudah ditutup oleh aparat keamanan. Selain itu tuturnya, stasiun TV dan Radio sudah tidak melakukan siaran, namun internet masih berfungsi walau mulai pelan.
Kabar terakhir dari juru bicara partai NLD yang berkuasa, Myo Nyunt beberapa jam lalu mengatakan bahwa Suu Kyi dan Presiden Win Myint sudah diambil pada senin (1/2/2021) dini hari. Hal itu dikatakan oleh Myo Nyunt melalui sambungan telepon kepada Reuters.
Myo Nyunt mengatakan,” Saya ingin mengatakan kepada rakyat agar tidak berbuat gegabah, dan bertindak berdasarkan hukum,”
Parlemen Myanmar sebelumnya dijadwalkan akan bersidang hari senin (1/2), menyusul kemenangan besar NLD yang dipimpin oleh Suu Kyi pada pemilu November 2020 kemarin.
Akan tetapi kemenangan yang berdasarkan perhitungan KPU Myanmar tersebut dituding penuh kecurangan oleh pihak militer. Namun hal itu dibantah penyelenggara pemilu, disamping itu tidak ada bukti kuat yang diajukan militer atas tuduhan kecurangan pemilu.
Hingga pukul 9 pagi waktu Jakarta, belum ada pengumuman resmi dari militer Myanmar tentang apa yang terjadi di ibukota dan juru bicara militer belum bisa dihubungi awak media dari dalam maupun dari luar Myanmar.
Foto : Pemimpin NLD, Aung San Suu Kyi. (Sumber: AP Photo/Aung Shine Oo, File)