Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko membawa nama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dalam polemik kudeta Partai Demokrat (PD) yang terus bergulir bagaikan bola salju yang menggunung.
Hal ihawal dibawa-bawanya Luhut saat Moeldoko mengungkapkan bukan hanya dia seorang yang pernah ditemui kader Partai Demokrat. Luhut Binsar Pandjaitan, kata Moeldoko, pernah ditemui para kader Demokrat tahun lalu.
Moeldoko mengatakan bahwa Luhut pernah di datangi kader dari Demokrat di tahun lalu dan bukan hanya dia seorang.
“Pak LBP pernah cerita sama saya, ‘saya juga didatangin oleh mereka (Demokrat)’,” ungkap Moeldoko dalam jumpa pers di kediamannya di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2021).
Moeldoko menuturkan, menunutnya permasalahan yang disampaikan kader Demokrat ke Luhut sama dengan apa yang di ceritakan kepadanya. Moeldoko heran atas tudingan kepadanya atas pengambilan alih kepemimpinan di partai Demokrat yang sekarang di tampuk oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Case-nya juga sama. Tapi nggak ribet begini,” ujarnya.
“Mas AHY, kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa dia mesti takut. Kenapa mesti menanggapi seperti itu. Wong saya biasa-biasa saja. Dinamika dalam sebuah partai politik itu biasa, ya seperti itu,” ujar Moeldoko.
Menengok di pertengahan tahun lalu, sejumlah kader senior partai Demokrat menemui Luhut Binsar Panjaitan. Mereka datang perihal menanyakan surat keputusan (SK) Ketua Umum yang pada saat itu baru menjabat yaitu AHY.
“Itu memintakan pendapat beliau (Luhut) sebagai sesepuh, dianggap orang yang punya pemikiran luas tentang bagaimana aset nasional Partai Demokrat ini ke depan gitu,” kata salah satu kader senior PD, Subur Sembiring, Selasa (9/6/2020).
“Sehubungan dengan SK AHY yang tidak terbit dan juga sebagai ketua umum partai Demokrat karena tidak bisa memenuhi administratif yang ditentukan oleh Menteri Hukum dan HAM, Peraturan Menteri Nomor 38 tahun 2017 13 ayat 3 itu,” tambahnya.
Pertemuan dengan Luhut itu terjadi pada hari Senin (8/6) sore. Subur mengaku disarankan Luhut untuk menemui Menkum HAM Yasonna Laoly guna membahas SK AHY hasil Kongres PD bulan Maret 2020.
“Artinya dia memberikan saran coba ke tempat Menkum HAM, jadi kan diajak bagaimana sebenernya duduk permasalahannya sehingga jalan keluarnya bagaimana, gitu saja,” ujar Subur kala itu.
Ketika Moeldoko membawa-membawa nama Luhut baru-buru ini, Juru Bicara (jubir) Luhut, Jodi Mahardi, telah membenarkan pernyataan tersebut. Namun, konteks pertemuan Luhut pada saat itu, berbeda dengan yang hangat saat ini. Kata Jodi
Foto: Moeldoko (Agung Pambudhy)