Pandemi seakan mengubah kebiasaan hidup masyarakat, salah satunya yaitu lebih peduli terhadap kesehatan. Berbagai cara dilakukan untuk menjaga diri dari penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Pandemi membuat banyak orang mulai sadar menjaga pola makan, berolahraga, istirahat yang cukup hingga mengonsumsi suplemen kesehatan.
Konsumsi suplemen di saat pandemi agar nutrisi seperti vitamin D, zinc, dan vitamin C dapat terpenuhi dan daya tahan tubuh meningkat. Sebagaimana diketahui, vitamin dapat menunjang fungsi serta kinerja organ tubuh dan membantu meningkatkan kesehatan tubuh.
Vitamin C misalnya, penting untuk mendukung pertumbuhan, membantu melindungi sel-sel tubuh, dan membantu penyembuhan luka. Meski menawarkan segudang khasiat, terlalu banyak mengonsumsi vitamin C melalui suplemen dapat menyebabkan efek samping yang bersifat ringan hingga berat. Adapun bahaya-bahaya tersebut dapat memberikan berbagai penyakit untuk tubuh.
Overdosis vitamin C dapat mengakibatkan kelebihan zat besi yang disebabkan meningkatnya kadar besi yang aktif di dalam sel (mengubah feritin menjadi transferin), sehingga meningkatkan jumlah besi untuk dikenali oleh desferoksamin. Terlalu banyak besi bebas dapat menyebabkan peroksidasi membran lipid sehingga menimbulkan efek toksik pada jantung dan organ lainnya.
Oleh karena itu dianjurkan mengonsumsi vitamin C dosis rendah yaitu 100-250 mg/hari. Faktanya, hanya dengan mengonsumsi 100 mg vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 67%. Akibatnya, vitamin C dapat membantu mengurangi risiko anemia di antara orang-orang yang rentan kekurangan zat besi. Jadi setiap vitamin memiliki dosis harian yang sudah dianjurkan agar dapat memberi manfaat yang maksimal. .
Sumber Foto : Tirto ID