Secercah harapan datang dari seekor hewan di tengah perjuangan melawan pandemi virus Corona. Para peneliti di US National Institutes of Health (NIH) berhasil mengisolasi satu set antibodi kecil atau nanobodi yang menjanjikan untuk melawan virus Corona baru SARS-CoV-2.
Setidaknya, satu dari nanobodi ini dapat mencegah infeksi dan mendeteksi partikel virus dengan memegang spike protein (yang berbentuk seperti paku-paku yang menancap pada permukaan) virus SARS-CoV-2. Dalam jurnal Scientific Reports, para peneliti memperkirakan nanobodi ini, yang disebut NIH-CoVnb-112, tampaknya bekerja dengan baik, dalam bentuk cair atau aerosol, yang menunjukkan bahwa ia dapat tetap efektif setelah terhirup.
Nanobodi adalah jenis antibodi khusus yang diproduksi secara alami oleh sistem kekebalan hewan jenis unta, mencakup llama dan alpaca. Antibodi ini disebut nanobodi karena ukurannya kecil, sekitar sepersepuluh berat kebanyakan antibodi manusia.
Karena nanobodi lebih stabil, lebih murah untuk diproduksi, dan lebih mudah direkayasa dibandingkan antibodi biasa, para peneliti kini mulai menggunakannya untuk penelitian medis.
Spike protein punya peran utama selama infeksi virus Corona. Bagian ini ‘membuka pintu’ infeksi ketika mengikat protein manusia yang disebut reseptor ACE2 pada permukaan sel. Dalam penelitian ini, para ilmuwan NIH mengembangkan metode yang mengisolasi nanobodi yang bisa memblokir infeksi dengan menutupi bagian dari spike protein yang mengikat dan membuka reseptor ACE2.
Sumber Foto : KlikDokter