Jaringan makanan cepat saji McDonald’s ditimpa masalah terkait keamanan pengguna. Menurut laporan The Wall Street Journal, McDonald’s adalah perusahaan terbaru yang data pribadi pelanggannya dicuri hacker.
Tidak seperti serangan baru-baru ini yang menimpa CNA Financial dan Colonial Pipeline, McDonald’s mengklaim tidak berurusan dengan ransomware, tetapi informasi perusahaan di Amerika Serikat diambil, bersama dengan beberapa data pelanggan di Korea Selatan dan Taiwan.
Di AS, data yang diakses termasuk informasi kontak bisnis untuk waralaba, kapasitas tempat duduk toko, dan luas area bermain. Sedangkan di cabang McDonald’s di Korea Selatan dan Taiwan mengalami pencurian data pribadi pelanggan dan kejadian ini perusahaan akan mengambil langkah-langkah untuk memberi tahu regulator dan pelanggan yang terdaftar dalam file-file tersebut. Demikian McDonald’s menekankan tidak ada informasi pembayaran pelanggan yang terkandung dalam file-file yang terdampak.
McDonald’s mengatakan operasi bisnis tidak terganggu oleh pelanggaran data dan dalam beberapa hari mendatang, beberapa cabang tambahan akan mengambil langkah-langkah untuk menangani file yang berisi data pribadi karyawan.
Hingga berita ini naik, belum diketahui apakah cabang McDonald’s di negara lain termasuk Indonesia terkena dampak pelanggaran data ini atau tidak.
Sumber Foto : Kompas.com