Relaksasi pajak PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) sudah diberlakukan dan kini memasuki tahap kedua hanya mencapai 50 persen. Akan tetapi nyatanya, hingga saat ini pabrikan otomotif banyak yang tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumen, yang dipercaya akibat sulit mendapatkan semikonduktor.
Staff Toyota menjelaskan pada tanggal (29/5/2021) ada puluhan mobil belum dikirim, artinya seharusnya konsumen bisa mendapatkan diskon atau relaksasi pajak PPnBM sebesar 100%, konsumen tersebut bisa dipastikan tidak mendapatkannya.
“Update Promise Delivery per 29/05/2021, untuk Toyota Rush Oktober-November (all type), Toyota Avanza G MT pada Juni-Juli 2021, Toyota Avanza G AT dan Veloz 1.5 pada Juli-Agustus 2021, Toyota Yaris S MT dan S AT pada Juli-Agustus, Toyota Sienta Q AT dan V AT pada Mei-Juni 2021. Toyota Vios G AT pada Agustus- September, Toyota Fortuner VRZ dan VRZ TRD pada November-Desember,” bebernya.
“Venturer pada Juli – Agustus 2021, Toyota Innova G dan V pada Juni-Juli 2021, Toyota Raize Type G September-Oktober 2021, Raize Type S pada November-Desember 2021, Raize Type TSS pada Januari – Februari 2022,” tambahnya.
Belum dipastikan apa yang menjadi penyebab kurangnya pasokan kendaraan yang ada. Namun berdasarkan produksi mobil di Indonesia sepanjang April 2021 turun sebesar 11,7 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Diyakini hal ini ada kaitannya dengan krisis semikonduktor yang melanda dunia.
Sumber Foto : Kompas