Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, terpantau masih melakukan proses identifikasi terhadap lima dari tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi, Jawa Barat. Kepala RS Polri, Brigjen Prima Heru Yulijartono, menyatakan bahwa proses identifikasi ini perlu dilakukan dengan teliti dan hati-hati agar hasil postmortem yang didapatkan akurat.
Menurut Prima (24/9/2024), sejak jenazah diterima, tim identifikasi telah mengambil berbagai sampel untuk keperluan autopsi, termasuk pemeriksaan toksikologi, narkotika, dan DNA. Tim juga memanfaatkan data primer seperti gigi, sidik jari, dan DNA untuk membantu mempercepat proses identifikasi.
Dua jenazah telah berhasil diidentifikasi melalui sidik jari, yaitu Muhammad Rizki (19) dan Ahmad Davi (16). Namun, identifikasi lima jenazah lainnya masih tertunda karena data primer yang belum mencukupi. Oleh karena itu, proses identifikasi lanjutan menggunakan pemeriksaan DNA akan dilakukan.
Karena kondisi jenazah yang sudah terendam air cukup lama, darah dan cairan tubuh korban mengalami kerusakan, sehingga sampel tulang kemungkinan akan digunakan untuk pemeriksaan DNA. Proses ini membutuhkan waktu lebih lama karena tulang harus dibersihkan dan diproses sebelum analisis.
Prima juga menjelaskan bahwa pemeriksaan DNA biasanya memakan waktu sekitar tujuh hari, tetapi penggunaan sampel tulang memerlukan waktu lebih lama karena membutuhkan tahap pembersihan dan pengolahan yang lebih kompleks.
Jenazah-jenazah tersebut ditemukan pada Minggu (22/9), diduga setelah korban nekat menceburkan diri ke kali untuk menghindari patroli polisi usai terlibat tawuran. Polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini, dan penyelidikan terus berlangsung.
Sumber: DetikNews.com, Akurasi.id
Sumber foto: DetikNews.com