Yogyakarta – PT Kereta Api Indonesia (persero) melalui PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan uji coba terbatas pengoperasian KRL Yogya-Solo mulai tanggal 20-31 Januari. Sedangkan masyarakat dapat ikut mencobanya dengan tarif Rp 1 mulai tanggal 1-7 Februari. Uji coba tersebut dilakukan untuk menguji sistem secara keseluruhan, baik dari sisi komersial, pelayanan hingga pengoperasian KRL.
Sedangkan untuk tarif sudah ditetapkan oleh Ditjen Perkeretaapian Kemenhub RI yakni Rp 1. Selain itu untuk Prameks yang hanya berhenti di 7 stasiun sekarang beroperasional 11 stasiun KRL dari Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Prambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gowok, Purwosari dan Solo Balapan.
Kendati demikian, untuk jurusan Kutoarjo-Solo masih menggunakan Kereta Rel Diesel (KRD) dengan tarif Rp 15 ribu. Mengingat untuk KRL baru melayani ruter dari Yogya-Solo. Sementara simulasi pengenaan tarifnya dari Wates ke Lempuyangan menggunakan KRD Rp 8 ribu dan dari Kutoarjo KRD ke Solo Rp 15 ribu. Untuk saat ini KRL yang diperkenankan 74 penumpang saja.
Terkait cara membeli tiket, semua itu dilakukan menggunakan uang elektronik. Di mana KAI Commuter menyediakan Kartu Multi Trip (KMT) sebagai tiket untuk penumpang KRL.
Pihaknya juga mempersiapkan untuk top up kartu ini di stasiun-stasiun. Di mana bisa melalui mesin maupun loket-loket yang tersedia di setiap stasiun yang disinggahi KRL.
Diberitakan sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (persero) menugaskan anak usahanya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengoperasikan kereta api lokal di Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta. Yogyakarta menjadi kota kedua setelah Jakarta dan untuk ujicoba akan berlangsung bulan November.
Direktur Utama PT. KCI Wiwik Widayanti mengatakan, bahwa saat ini satuan kerja (Satker) tengah menyelesaikan pekerjaan guna menunjang kelengkapan KCI di Yogya. Sedangkan untuk sarana, Wiwik mengaku sudah siap.