Warga Kota Tangerang dan sekitarnya diimbau waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mengingatkan bahwa musim hujan tahun ini diperkirakan akan lebih ekstrem akibat fenomena La Nina lemah.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena La Nina lemah yang sedang berlangsung dapat meningkatkan curah hujan hingga 40%. Kondisi ini berpotensi memicu berbagai bencana seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
Kondisi cuaca ekstrem akibat La Nina lemah diperkirakan akan berlangsung cukup lama, mulai dari akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025. Masyarakat perlu bersiap menghadapi dampaknya dalam beberapa bulan ke depan.
La Nina lemah adalah fenomena alam yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur menjadi lebih dingin dari biasanya. Kondisi ini dapat memicu perubahan pola cuaca di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Plt Kepala BPBD Kota Tangerang mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati. Baik saat beraktivitas di dalam maupun luar rumah, masyarakat perlu mengantisipasi potensi bencana yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem.
Menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, diperlukan kesiapsiagaan dari seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari pemerintah daerah hingga individu, semua pihak harus berperan aktif dalam upaya mitigasi bencana.
Selain fenomena La Nina lemah, perubahan suhu di wilayah Samudra Hindia dan perairan Indonesia juga turut mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia. Kombinasi dari berbagai faktor ini membuat cuaca di tahun 2025 menjadi sangat dinamis dan sulit diprediksi.
Sumber: banten.idntimes.com
Sumber foto: otoinfo.id