Kasus kebocoran data marak terjadi belakangan ini, seperti dugaan data eHAC bocor sampai aplikasi PeduliLindungi untuk men-download sertifikat vaksin COVID-19. Begini cara mengamankankan data pribadi pengguna.
Seiring penggunaan layanan internet yang kian masif di era digital saat ini, tak sedikit platform yang meminta data pribadi kita, seperti nama lengkap, alamat, tanggal lahir, nomor telepon, pekerjaan, foto pribadi, dan data sensitif lainnya.
ITSEC Asia, salah satu perusahaan penyedia layanan keamanan informasi di Asia Pasifik menjelaskan bahwa penting bagi seluruh pemilik dan pengembang aplikasi maupun website untuk memiliki standar tinggi keamanan data teknologi informasi.
Hal itu untuk menutup celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Berikut tips ITSEC Asia untuk masyarakat mengamankan data pribadi agar tidak terjadi kebocoran data:
- Bijak dalam menerima informasi, tidak mudah meng-iyakan informasi via telepon atau pesan yang masuk. Meskipun dia sudah memiliki dan mengetahui data kita termasuk rekam medis atau kesehatan, tidak menjadi jaminan hal tersebut bukan merupakan penipuan, selalu lakukan verifikasi. Contoh: pembuatan kartu kredit, penawaran promo, atau asuransi.
- Mengganti password email dan PIN untuk akses data dan aplikasi penting secara berkala, maksimal selama 3 bulan.
- Gunakan OTP (One Time Password) ataupun 2FA (Two Factor Authentication)
- Hati hati dalam menggunakan e-mail, jangan buka email atau tautan yang mencurigakan, dan manfaatkan email secara bijak.
- Uninstall aplikasi yang tidak terpakai. Menyeleksi aplikasi yang ada di perangkat kita, dan menghapus aplikasi yang tidak kita pakai, terutama yang sudah tidak aktif / tidak update.
- Mulai mengedukasi keluarga dan teman-teman terkait seberapa penting menjaga data dan bijak dalam bertukar informasi dengan pihak manapun.
Sumber Foto : Okezone