Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) Prof Amin Subandrio, mengatakan dengan telah ditemukannya varian E484K. Hal ini menandakan sudah ada empat mutasi COVID-19 yang beredar di Indonesia.
Vrin B117, selnjutnya varian yang sudah lama D614G, kemudian N439 juga sejak November dan E484K. Varian Corona yang masih mendominasi di Indonesia adalah jenis D614G. Varian yang telah ditemukan sejak awal tahun lalu ini juga sempat disebut akan mempengaruhi efektivitas vaksin Corona.
Sumber Foto : CNN Indonesia